Cerita Sex : Ngentot Mahasiswi





Waktu sekarang sudah menunjukan jam 18.45 saat Lisa dan Mira pulang menghabiskan hari dari sebuah mall di sebuah kota kecil di Palembang, kota tempat mereka menuntut ilmu pada sebuah Perguruan tinggi swasta terkemuka. Saat itu kampus mereka sedang liburan semester yang lumayan lama, banyak di antara teman-teman mereka yang memilih pulang kampung, namun bagi Lisa dan Mira lebih memilih untuk tetap tinggal di kota Palembang karena tidak banyak yang dapat mereka kerjakan untuk mengisi waktu liburan di Jakarta kota asal mereka.

Sampai di tempat kost mereka kira-kira jam 10 malam. Saat itu daerah di sekitarnya sudah sepi begitupula di dalam kost-kostan karena semua penghuninya pulang ke kampung atau kota asal mereka masing-masing untuk memanfatkan waktu liburan kuliah mereka, dan kini tinggallah mereka berdua saja yang masih bertahan di dalam areal kost yang luas dan besar itu.

Mira saat ini berusia dua tiga tahun,dan Lisa berumur 21 tahun. Keduanya memiliki wajah yang cantik, Mira dengan bentuk badan yang berukuran sedang nampak anggun dengan penampilan kesehariannya, sedangkan Lisa memiliki tubuh yang mungil dan wajah yang imut-imut. Banyak pria yang tertarik kepada mereka berdua, karena bukan saja mereka cantik dan pintar, namun mereka juga pandai dalam bergaul dan ringan tangan. Akan tetapi dengan halus pula mereka menolak berbagai ajakan yang ingin menjadikan mereka sebagai kekasih atau pacar dari para pria yang mendekati mereka. Mira saat ini lebih memilih berkonsentrasi untuk menghadapi sidang skripsinya, sedang Lisa yang baru menamatkan tahun pertamanya di kampus tersebut lebih memilih untuk aktif di organisasi kampus dari pada pacaran atau berhura-hura.

Sesampainya di kost, Mira langsung menuju ke kamar kost dan membuka pintu, sedangkan Lisa mampir dulu ke kamar mandi yang terletak agak jauh dari kamar kost mereka. Setelah membuka kamar, Mira begitu terkejut ketika dilihatnya kamar mereka sudah berantakan seperti habis ada pencuri. Belum lagi sempat memeriksa segalanya, tiba-tiba kepala Mira sudah dipukul dari belakang sampai pingsan.

Mira tidak tahu apa-apa sampai tubuhnya digoncang-goncang seseorang hingga tersadar dan menemukan dirinya sudah dalam keadaan terikat di kursi dan mulutnya disumpal kain, sehingga tidak dapat bersuara. Belum lagi lama dia siuman, matanya terbelalak ketika melihat pemandangan di sekitarnya, ia melihat dua pria di depannya. Yang memerintahkannya bangun, orangnya berbadan tinggi besar dan kepalanya berambut gondrong dia hanya mengenakan celana jeans kumal, badannya telanjang penuh dengan tatto,kalau gak salah ada tatto harimau. Dan satu orang lagi juga berbadan agak gemuk, berambut acak-acakan juga hanya mengenakan celana pendek.

Wajah mereka khas, usia mereka sekitar 36 tahunan. Sementara kamar kost mereka dalam keadaan tertutup rapat, jendela pun yang tadinya agak sedikit terbuka kini telah tertutup rapat. Tidak beberapa lama kemudian mata Mira kembali terbelalak dan ingin menjerit, karena kedua orang itu ternyata dikenalnya. Yang membangunkan dia bernama Kasim dan satu lagi bernama Danu atau sering dipangil Cimeng. Mereka berdua adalah teman dari Mance pemilik kost yang sering nongkrong di tempat itu, pekerjaan mereka tidak jelas.Kadang sebagai kuli bangunan kadang juga hanya mondar-mandir ga jelas.

Memang beberapa waktu yang lalu Mira dan Lisa dikenalkan oleh Mance kepada Kasim dan Cimeng. Rupanya mereka berdua tertarik dengan kecantikan Mira dan Lisa. Akan tetapi rupanya cinta mereka bertepuk sebelah tangan, Mira dan Lisa lebih sering menghindar untuk bertemu dengan Kasim dan Cimeng. Dan yang membuat hati Mira menjerit dan panas adalah begitu sadar sepenuhnya dan mengetahui Kasim sedang duduk di pinggir ranjang mereka sambil memangku Lisa yang saat itu sudah tinggal memakai pembungkus payudara berwarna merah (BH/Kutang) dan celana dalamnya berwarna putih (CD) . Lisa sambil menangis memohon-mohon minta dilepaskan, air matanya telah membasahi wajahnya yang cantik itu. Tapi si Kasim yang badannya jauh lebih besar itu tidak menghiraukannya, dia mulai meremas-remas payudara Lisa yang baru sekepalan tangan orang dewasa itu yang masih terbungkus pembungkus payudara itu, kemudian menjilati leher Lisa.

“Diam, jangan macam-macam atau kupatahkan lehermu, nurut saja kalau mau selamat..!” kata Kasim.
Setelah itu dilumatnya dengan rakus bibir indah Lisa dengan bibirnya, Hmp.., cup.., cup..muah muah, begitulah bunyinya saat kedua bibir mereka bertemu. Air liur pun sampai menetes-netes keluar, rupanya lidah Kasim bermain di dalam rongga mulut Lisa. Sementara itu Cimeng yang berada di samping Mira berkata kepada Mira

“Hei, loe sudah bangun ya, teman loe ini boleh juga, gw pake dia dulu ya, baru setelah itu giliran loe, nah sekarang loe perhatikan gw baik-baik kalo sampe loe nanti engga bisa muasin nafsu gw, mampus deh loe..”! sambil mengelus-elus kepala Mira. Mira mau berontak tapi tidak dapat berbuat apa-apa, Mira pun mulai pucat.Pikiran Mira sudah kacau.
Lalu Kasim yang masih memangku Lisa menyudahi serbuan bibirnya dan berkata, Ok Sayank, ini waktunya pesta, ayo kita bersenang-senang! Dia memerintahkan Lisa berlutut di depannya dan memerintahkannya membukakan celana pendek kumalnya, lalu menyuruh Lisa untuk mengulum batang kontolnya.

Sambil menangis Mira memohon belas kasih, “J.. ja.. angan.. tolong jangan perkosa saya, ambil saja semua barang di sini”! Belum selesai berkata, tiba-tiba, Pllaakk!!!
“Masukkan ke dalam mulut loe, hisap atau gw bunuh loe..”! si Kasim menampar pipinya dan menjambak rambutnya. Dengan terpaksa Lisa dibuat berlutut di depannya,
Terpaksa dengan putus asa dan wajah yang pucat dan gemetar, Lisa membuka celana Kasim dan begitu dia menurunkan celana dalam Kasim tampaklah Kontol Kasim yang telah membesar dan menegang. Tanpa membuang waktu Kasim segera memasukkan kemaluannya itu ke mulut Lisa yang mungil itu. batang Kontol-nya tidak dapat sepenuhnya masuk karena terlalu besar, dengan kasar dia memaju-mundurkan kepala Lisa.

“Hhmpp.., emphh.. mpphh..”! begitulah suara Lisa saat mulutnya dijejali dengan Kontol Kasim.
Cimeng juga tidak tinggal diam, rupanya nafsu birahi telah memenuhi otaknya, setelah dia melepas celana pendeknya dia berdiri di samping Lisa, memerintahkan Lisa mengocokkan batang Kontol-nya yang juga telah membesar dengan tangan. Kontol Cimeng tidak sebesar temannya, tapi diameternya cukup lebar sesuai dengan tubuhnya. Sekarang Lisa dalam posisi berlutut dengan mulut dijejali Kontol Kasim dan tangan kanannya mengocok Kontol Cimeng
“Emmhh.. benar-benar enak emutan gadis cantik ini, lain dari yang lain..”! kata Kasim.
“Iya, kocokannya juga enak banget, tangannya halus nih..”! tambah Cimeng
Beberapa lama kemudian nampak tubuh Kasim menegang, seluruh badannya mengejang, dan
“A.. akh….. Aaaahhhhhhhhhh…”!!! Kasim akhirnya menyemprotkan mani nya (sperma)di mulut Lisa.

Cairan putih kental memenuhi mulut Lisa menetes di pinggir bibirnya seperti banyak dilihat di video bokep, dan Lisa terpaksa meminum semuanya karena takut ancaman mereka dan juga kuatnya pegangan tangan Kasim di kepalanya. Setelah itu mereka melepas pembungkus payudara dan CD Lisa, sehingga dia benar-benar telanjang bulat sekarang, tampaklah payudara dan bulu-bulu kemaluannya yang masih halus dan jarang.
Waw cantik sekali cewe ini. ujar Cimeng sambil memandangi tubuh bagian dada dan bawah Lisa yang sedang terisak-isak ketakutan.

Kali ini Cimeng duduk di pinggir ranjang dan memerintahkan Lisa berjongkok di depannya sambil terus memijati dan mengocok Kontol dengan tangannya. Lisa terpaksa menuruti kemauan Cimeng itu sambil sesekali dipaksa untuk menjilati ujung batang Kontol-nya, sehingga Cimeng merintih keenakan. Sementara itu si Kasim mengambil posisi berbaring di bawah kemaluan Lisa dan menjilati liang vaginanya sambil sesekali menusuk-nusukkan jarinya ke liang Memek nikmat itu. Seketika itu Lisa kaget

“Ehhgh.., iihh.. iih.. eggmhh..”! Lisa pun merintih-rintih jadinya, badannya menggeliat-geliat akibat tusukan jari-jari serta jilatan lidah Kasim di memek perawan Lisa.
“Ayo Bitch!!.., kocok terus barang gw..”! bentak Cimeng sambil menampar kepala Lisa.
Kembali Lisa mengocok kemaluan Cimeng sambil badannya terus meliak-liuk karena kemalunnya mendapat serangan dari tangan dan lidah Kasim. Dari bibirnya pun terus terdengar suaranya merintih-tintih.

Sekitar 10 menit dikocok, Cimeng memuncratkan Pejuh-nya dan membasahi wajah serta rongga mulut Lisa. Kali ini Lisa sudah tidak tahan dengan rasa cairan itu, sehingga dia memuntahkannya. Melihat itu Cimeng jadi gusar, dia lalu menjambak rambut Lisa dan menampar pipinya sampai dia jatuh ke ranjang.

“Pelacur an***g..! Kurang ajar, berani-beraninya membuang air pejuh ku. Kalo sekali lagi begitu, kurontokkan gigi mu, dengar itu..”! bentak Cimeng.
Kasim pun terpaksa menyudahi aktifitasnya dan ikut-ikutan menampar Lisa.
“Goblok..! gw lagi asyik nikmatin memek loe. loe jangan macem-macem ya..”! bentak Kasim.
Lisa hanya dapat menangis memegangi pipinya yang merah akibat dua kali tamparan itu. Nampak kemarahan Mira bangkit karena teman dekatnya diperlakukan begitu. Mira meronta-ronta di kursinya, tapi ikatannya terlalu kencang sehingga hanya dapat membuat kursi itu bergoyang-goyang. Melihat reaksi Mira si Kasim berkata..

“Kenapa? loe tidak terima ya temen loe gw pinjam, tapi sayang sekarang loe nggak bisa ngapa-ngapain, jadi jangan macem-macem ya, ha.. ha.. ha..! Abis ini giliran loe yang gw entot..! Hahaha..”!
Mereka kembali menggerayangi tubuh Lisa, kali ini Kasim merentangkan tubuh Lisa di tempat tidur dan membuka lebar kedua pahanya, dan segera mulai memasukkan batang kejantanannya ke liang Memek nikmat Lisa.

“Ja.. Jaa.. jangan. Aduh.., tto.. long.., Mbak Mira. Ampun Bang..”! pinta Lisa sambil mencoba berontak tapi dengan sigapnya Cimeng membantu Kasim dengan memegangi kedua tangan Lisa.
Kontol yang ukurannya besar itu dimasukkannya dengan paksa ke liang Memek nikmat Lisa yang masih sempit, sehingga dari wajah Lisa terlihat dia menahan sakit yang amat sangat, tangisannya pun semakin keras.

Clepp...Setelah hampir seluruh batang Kontol-nya terbenam di dalam liang Memek nikmat Lisa, Kasim mulai memaju-mundurkan pantatnya, mulai dengan irama pelan hingga dengan cepat. Keringat pun dengan deras membasahi kedua tubuh itu. Beberapa saat kemudian dari sela-sela kemaluan Lisa mengucur darah segar bercampur dengan cairan bening hingga warnanya berubah menjadi merah muda meleleh membasahi paha Lisa.
itulah cerita seks yang terjadi di kamar kosan,bagaimana dengan nasib mira?
saya rasa para pembaca sudah tau kelanjutannya.
Anda membaca artikel Cerita Sex : Ngentot Mahasiswi dan anda bisa menemukan Anchor Text artikel dengan url http://gudang-gw.blogspot.com/2013/03/cerita-sex-ngentot-mahasiswi.html.


Backlink here..

Description: Cerita Sex : Ngentot Mahasiswi Rating: 5 Reviewer: Unknown - ItemReviewed: Cerita Sex : Ngentot Mahasiswi


Mbah Budi - 23.12


Share your views...

0 Respones to "Cerita Sex : Ngentot Mahasiswi"

Posting Komentar

 

© 2013 BLOGSPOT GW All Rights Reserved